Chemistry

Chemistry
dangerously nerdy

Minggu, 21 Februari 2016

Praktikum Kimia Anorganik : KRISTAL TUNGGAL BESAR Kal(SO4)2. 12H2O



Pendahuluan
Tawas merupakan kelompok garam rangkap berhidrat dengan rumus kimia KAl(SO4)2.12 H2O. Tawas yang dikenal dengan nama alum/ alumunium hidroksida secara fisik berbentuk kristal putih, isomorf, tidak berbau, dan larut dalam air. Sebagai koagulan, alum sulfat sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi, sehingga senyawa ini banyak digunakan dalam pemurnian air di fasilitas pengolahan air minum/limbah(Manurung 2010). Senyawa ini juga digunakan pada proses pewarnaan kain, penggumpal darah, dan penyerap keringat. Industri yang menggunakan aluminium sulfat diantaranya adalah industri kertas, industri kulit, industri batik, industri tekstil,  industri kosmetik dan industri bahan pemadam api(Ismayanda 2011).
                Kristal merupakan  padatan yang terbentuk akibat adanya cairan atau gas yang berdekomposisi sehingga menjadi padatan yang memiliki komposisi struktur beraturan(Janice 2003). Kristal tawas tunggal dapat mengalami pertumbuhan atau pertambahan massa. Metode untuk pertumbuhan kristal dibedakan menjadi dua, yaitu dengan menurunkan suhu larutan jenuh sampai keadaan lewat jenuh, dan menguapkan larutan jenuh pada suhu yang konsatan.
Tujuan Percobaan
Percobaan bertujuan melakukan pertumbuhan kristal tawas dengan mengikat kristal tunggal ditengah larutan lewat jenuh.
Pembahasan
Pertumbuhan kristal tunggal pada praktikum ini dilakukan dengan merendam kristal tunggal pada larutan lewat jenuh. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang 80g KAl(SO4)2. 12H2O ke dalam labu erlenmeyer. Air dipanaskan pada suhu 50C, penggunaan suhu ini digunakan agar garam rangkap dari tawas yang digunakan tidak pecah atau melebur semuanya, sehingga tawas yang digunakan dalam keadaan normal. Tawas yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam air yang dipanaskan dan diaduk dengan pelan-pelan.Proses pemanasan berlangsung hingga larutan menjadi jernih atau lewat jenuh. Larutan lewat jenuh merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu larutan mengandung zat terlarut lebih besar daripada yang ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama. Reaksi yang terjadi adalah:
KAl(SO4)2.12H2O(s) + air → K+(aq) + Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l)
Larutan lewat jenuhnya kemudian disaring dan dimasukkan kedalam gelas piala. Kristal tunggal yang telah disiapkan asisten yang massanya 0.2289gram diikat pada sebuah benang putih. Kristal inilah  yang akan diamati pertumbuhannya. Benang putih digunakan untuk menghindari terjadinya difusi warna dari benang ke kristal tawas. Larutan lewat jenuh yang telah disaring didinginkan sampai sekitar 5C sebelum suhu kamar. Proses pendinginan ini bertujuan untuk mempercepat terbentuknya kristal, dan agar kristal tawas tidak larut dalam air. Kristal tunggal dibiarkan selama satu malam dalam larutan lewat jenuh tersebut, dan dihasilkan massa tawas menjadi 1.5206 gram. Hal ini menunjukkan bahwa kristal mengalami pertumbuhan setelah dicelupkan ke dalam larutan jenuhnya. Rendemen yang diperoleh pada percobaan ini cukup besar, hal ini dikarenakan kristal tunggal didiamkan selama dua malam dalam larutan jenuhnya, selain itu diduga adanya pengotor dalam kristal yang terbentuk sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan positif.
Simpulan
Kristal tunggal garam besar kalium aluminium sulfat dodekahidrat (KAl(SO4)2.12H2O) dapat mengalami pertumbuhan atau pertambahan ukuran dan massa. Pertumbuhan kristal dapat dilakukan dengan merendam kristal tunggal dalam larutan lewat jenuhnya.

Daftar Pustaka
Ismayanda, M. Husin. “Produksi Aluminium Sulfat dari Kaolin dan Asam Sulfat dalam Reaktor Berpengaduk Menggunakan Proses Kering”, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan 8, No. 1 (2011), Hal.47-52.

Thoifah dan Frida U. Ermawati.“Pengaruh Suhu Pertumbuhan pada Laju Pertumbuhan Kristal Tunggal Garam Rochelle (KNaC6H606.4H20)”, Jurnal Fisika dan Aplikasinya 3, No. 2 (2007).Hal.1-4.

Pudjaatmaka, Hadyana. Kimia Umum. Jakarta: Erlangga, 1984.

Soekardjo.Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

VanCleave’s, Janice. A+ Projects In Chemistry Winning Experiments For Science Fairs And Extra Credit. Bandung: Pakar Raya, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar