Chemistry

Chemistry
dangerously nerdy

Minggu, 21 Februari 2016

Azas Kimia Analitik : UJI KUALITATIF KELARUTAN (Tinjauan Pustaka)



Prinsip/Teori Dasar Percobaan

            Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang terkandung dalam tubuh organisme yang terbentuk melalui proses metabolisme sekunder yang disintesis dari banyak senyawa metabolisme primer, seperti asam amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan senyawa antara dari jalur shikimat. Penyebaran metabolit sekunder lebih terbatas serta memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda untuk tiap famili, spesies bahkan organ tanaman tertentu.  Senyawa ini dapat hanya diproduksi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu atau selama periode terjadinya cekaman serta adanya serangan pathogen. Fungsi senyawa metabolit sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi tumbuhan dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit (Amaliah  2012). Senyawa metabolit sekunder terbagi ke dalam beberapa golongan besar yaitu alkaloid, fenolik dan terpenoid. (Eni 2005). Alkaloid adalah senyawa organik siklik yang mengadung nitrogen dengan bilangan oksidasi negatif, yang penyebarannya terbatas pada makhluk hidup.Alkaloid dapat diketahui secara langsung dari tanaman karena memberikan rasa pahit di lidah.(Amaliah, 2012). Senyawa fenolik merupakan senyawa yang mengandung satu cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa ini memiliki aktivitas biologis yang bermanfaat bagi manusia, seperti sebagai anti bakteri dan antioksidan. Berdasarkan struktur kimia, fenolik dibagi menjadi senyawa fenolik sederhana seperti flavonoid dan fenolik kompleks seperti tanin. Flavonoid merupakan salah satu golongan fenolik yang terbesar di alam. Senyawa ini merupakan turunan dari polifenil dengan dua cincin benzena. Tanin merupakan senyawa lain turunan fenolik dari bahan polimer. Tanin dapat diketahui dari rasanya yang sepat (Yuhernita, 2011).
            Terpenoid yang sering disebut sebagai terpen merupakan bagian dari senyawa minyak atsiri yang tidak aromatik dengan kerangka bangun berupa isoprenoid. Terpenoid terbagi ke dalam banyak golongan, salah satunya adalah triterpenoid yang memiliki enam unit isoprenoid yang berfungsi sebagai hormon, pigmen dan prekursor vitamin. Terpenoid juga memiliki banyak turunan senyawa, antara lain steroid dan saponin. Steroid dapat ditemukan dalam jaringan tumbuhan maupun hewan. Saponin dapat membentuk busa seperti sabun bila dikocok dengan air. Saponin sering dipergunakan dalam kegiatan laboratorium dalam sintesis senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi mahluk hidup (Erik  2011). Kunyit merupakan tanaman dari family jahe dengan nama latin Curcuma longa Koen atau Curcuma domestica Val.  Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah senyawa kurkuminoid yang memberi warna kuning pada kunyit. (Asghari G.A. Mostajeran and M. Shebli, 2009). Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya. Kunyit biasa digunakan untuk bahan pewarna makanan, antioksidan, antiinflamasi, dan efek pencegahkanker(Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward, 2005). Bangle atau dikenal dengan nama Zingiber cassummunar roxb merupakan salah satu tanaman dari family jahe. Bangle mengandung asam organik, lemak, gom, mineral, minyak atsiri dan albuminoid yang bermanfaat bagi kesehatan. Bangle biasa digunakan untuk mengatasi sakit kuning, demam, cacingan, dan rematik.

Tujuan Percobaan

Percobaan bertujuan melakukan uji kualitatif kelarutan dan mengetahui kandungan senyawa pada bangle dan kunyit.

Prosedur Percobaan

            Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit diekstrak dengan sedikit kloroform, kemudian ditambahkan 10ml kloroform-amoniak dan disaring. Beberapa tetes H2SO4 2M ditambahkan dalam filtrat tersebut, kemudian dikocok sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan asam (tidak berwarna) dipipet dan dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi. Pereaksi Dagendorf, Mayer, dan Wagner dimasukkan ke dalam tiga larutan tersebut. Uji Dragendorf positif bila warnanya jingga, uji Mayer positif bila warnanya putih kekuningan, dan uji Wagner positif bila warnanya coklat.
            Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit diekstraksi dengan sejumlah metanol sampai terendam semua. Campuran dididihkan kemudia disaring. Filtrat dibagi dua, NaOH ditambahkan pada bagian pertama dan H2SO4 pekat ditambahkan pada bagian kedua. Bila bagian pertama warnanya menjadi merah berarti positif mengandung hidrokuinon, dan bila pada bagian kedua dihasilkan warna merah, bererti positig adanya flavonoid.
            Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit diekstraksi dengan etanol, kemudian disaring. Larutan dimasukkan kedalam ruang asam samapi menguap, sisa endapan kemudian ditambahkan dietil eter. Pereaksi Liebermann-Buchard ditambahkan dalam larutan tersebut. Uji positif steroid bila dihasilkan warna kehijauan, dan uji positif triterppenoid bila dihasilkan warna merah.
            Sebanyak 2 gr sebuk kunyit dan bangle diekstraksi dengan akuades kemudian dididihkan. Campuran disaring dan filtrat dibagi dua bagian. Filtrat didiamkan sampai dinginkemudian dikocok sampai timbul busa. Bila busa stabil sampai 10 menit maka filtrat mengandung saponin. Filtrat yang lain ditambahkan FeCl3 1 %, bila dihasilkan warna biru, hijau, atau hitam maka filtrat mengandung tanin.
            Serbuk kunyit dan bangle diekstraksi dengan eter, jika warnanya terekstraksi kemungkinana senyawa tersebut adalah kuinon. Jika ekstrak eter diekstraksi dengan NaOH 5% ternyata warnanya hilang dan ketika HCl encer ditambahakan warna semula timbul kembali, maka positif adanya kuinon.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar