Prinsip/Teori Dasar Percobaan
Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang
terkandung dalam tubuh organisme yang terbentuk melalui proses metabolisme
sekunder yang disintesis dari banyak senyawa metabolisme primer, seperti asam
amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan senyawa antara dari jalur shikimat.
Penyebaran metabolit sekunder lebih terbatas serta memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda untuk tiap famili, spesies bahkan organ tanaman
tertentu. Senyawa ini dapat hanya
diproduksi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu atau selama periode
terjadinya cekaman serta adanya serangan pathogen. Fungsi senyawa metabolit
sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi tumbuhan dari serangan hama
dan patogen penyebab penyakit (Amaliah 2012).
Senyawa metabolit sekunder terbagi ke dalam beberapa golongan besar yaitu
alkaloid, fenolik dan terpenoid. (Eni 2005). Alkaloid adalah senyawa organik
siklik yang mengadung nitrogen dengan bilangan oksidasi negatif, yang
penyebarannya terbatas pada makhluk hidup.Alkaloid dapat diketahui secara
langsung dari tanaman karena memberikan rasa pahit di lidah.(Amaliah, 2012).
Senyawa fenolik merupakan senyawa yang mengandung satu cincin aromatik dengan
satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa ini memiliki aktivitas biologis yang
bermanfaat bagi manusia, seperti sebagai anti bakteri dan antioksidan.
Berdasarkan struktur kimia, fenolik dibagi menjadi senyawa fenolik sederhana
seperti flavonoid dan fenolik kompleks seperti tanin. Flavonoid merupakan salah
satu golongan fenolik yang terbesar di alam. Senyawa ini merupakan turunan dari
polifenil dengan dua cincin benzena. Tanin merupakan senyawa lain turunan
fenolik dari bahan polimer. Tanin dapat diketahui dari rasanya yang sepat
(Yuhernita, 2011).
Terpenoid yang sering disebut
sebagai terpen merupakan bagian dari senyawa minyak atsiri yang tidak aromatik
dengan kerangka bangun berupa isoprenoid. Terpenoid terbagi ke dalam banyak
golongan, salah satunya adalah triterpenoid yang memiliki enam unit isoprenoid
yang berfungsi sebagai hormon, pigmen dan prekursor vitamin. Terpenoid juga memiliki
banyak turunan senyawa, antara lain steroid dan saponin. Steroid dapat
ditemukan dalam jaringan tumbuhan maupun hewan. Saponin dapat membentuk busa
seperti sabun bila dikocok dengan air. Saponin sering dipergunakan dalam
kegiatan laboratorium dalam sintesis senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi
mahluk hidup (Erik 2011). Kunyit
merupakan tanaman dari family jahe dengan nama latin Curcuma longa Koen atau
Curcuma domestica Val. Senyawa utama
yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah senyawa kurkuminoid yang memberi
warna kuning pada kunyit. (Asghari G.A. Mostajeran and M. Shebli, 2009). Kunyit
mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat manfaat
lainnya. Kunyit biasa digunakan untuk bahan pewarna makanan, antioksidan,
antiinflamasi, dan efek pencegahkanker(Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward,
2005). Bangle atau dikenal dengan nama Zingiber cassummunar roxb merupakan salah
satu tanaman dari family jahe. Bangle mengandung asam organik, lemak, gom,
mineral, minyak atsiri dan albuminoid yang bermanfaat bagi kesehatan. Bangle
biasa digunakan untuk mengatasi sakit kuning, demam, cacingan, dan rematik.
Tujuan Percobaan
Percobaan
bertujuan melakukan uji kualitatif kelarutan dan mengetahui kandungan senyawa
pada bangle dan kunyit.
Prosedur Percobaan
Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit
diekstrak dengan sedikit kloroform, kemudian ditambahkan 10ml kloroform-amoniak
dan disaring. Beberapa tetes H2SO4 2M ditambahkan dalam filtrat tersebut,
kemudian dikocok sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan asam (tidak berwarna)
dipipet dan dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi. Pereaksi Dagendorf, Mayer,
dan Wagner dimasukkan ke dalam tiga larutan tersebut. Uji Dragendorf positif
bila warnanya jingga, uji Mayer positif bila warnanya putih kekuningan, dan uji
Wagner positif bila warnanya coklat.
Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit
diekstraksi dengan sejumlah metanol sampai terendam semua. Campuran dididihkan
kemudia disaring. Filtrat dibagi dua, NaOH ditambahkan pada bagian pertama dan
H2SO4 pekat ditambahkan pada bagian kedua. Bila bagian pertama warnanya menjadi
merah berarti positif mengandung hidrokuinon, dan bila pada bagian kedua
dihasilkan warna merah, bererti positig adanya flavonoid.
Sebanyak 2 gr masing-masing serbuk bangle dan kunyit diekstraksi
dengan etanol, kemudian disaring. Larutan dimasukkan kedalam ruang asam samapi
menguap, sisa endapan kemudian ditambahkan dietil eter. Pereaksi
Liebermann-Buchard ditambahkan dalam larutan tersebut. Uji positif steroid bila
dihasilkan warna kehijauan, dan uji positif triterppenoid bila dihasilkan warna
merah.
Sebanyak 2 gr sebuk kunyit dan bangle diekstraksi dengan
akuades kemudian dididihkan. Campuran disaring dan filtrat dibagi dua bagian.
Filtrat didiamkan sampai dinginkemudian dikocok sampai timbul busa. Bila busa
stabil sampai 10 menit maka filtrat mengandung saponin. Filtrat yang lain
ditambahkan FeCl3 1 %, bila dihasilkan warna biru, hijau, atau hitam maka
filtrat mengandung tanin.
Serbuk kunyit dan bangle diekstraksi dengan eter, jika
warnanya terekstraksi kemungkinana senyawa tersebut adalah kuinon. Jika ekstrak
eter diekstraksi dengan NaOH 5% ternyata warnanya hilang dan ketika HCl encer
ditambahakan warna semula timbul kembali, maka positif adanya kuinon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar