Pendahuluan
Degradasi
adalah suatu reaksi perubahan kimia atau peruraian suatu senyawa atau molekul
menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana secara bertahap. Degradasi
polimer merupakan proses yang ditandai dengan pecahnya tulang punggung rantai
utama atau ikatan-ikatan gugus samping. Tahapannya polimer diubah menjadi
monomer, sehingga mengubah masa molekul relatifnya(Abrido et al 2012).
Degradasi polimer dapat disebabkan oleh suhu tinggi (degradasi termal), oksigen
dan ozon, sinar ultraviolet, air, radiasi, dan senyawa kimia.
Degradasi
suatu polimer dapat digunakan untuk menentukan jenis ikatan kepala-kepala dalam
suatu polimer, seperti pada pilivinil alkohol(PVA). Polivinil alcohol merupakan
suatu polimer sintetik yang larut dalam air, yang diproduksi dari proses
polimerisasi dan alholisasi vinil asetat. Degradasi polimer atau pemutusan
ikatan pada polivinil alkohol dapat dilakukan menggunakan senyawa asam
periodat, yang kemudian dapat dilanjutkan perhitungan berat molekul melalui
pengukuran laju alir oleh viskometer(Braun et al 2005) Reaksi pemutusan ikatan
yang terjadi pada polivinil alkohol oleh asam periodat sebagai berikut: .
Percobaan ini bertujuan melakukan degradasi pada polivinil alkohol dan
menentukan komposisi ikatan kepala-kepalanya.
Alat dan
Bahan
Alat : Bahan
:
Neraca
analitik Asam
Periodat
Labu ukur 50ml Polivinil alkohol
Gelas Kimia air destilata
Viskometer
Stop watch
hot plate
Gelas ukur
Labu ukur 50ml Polivinil alkohol
Gelas Kimia air destilata
Viskometer
Stop watch
hot plate
Gelas ukur
Prosedur
Polivinil
alkohol yang akan digunakan ditimbang sebanyak 0.7 gram, kemudian dimasukkan ke
dalam gelas kimia dan dilarutkan dalam air destilata 35ml. larutan dipanaskan
di atas hot plate sambil terus diaduk sampai semua polimer larut. Larutan
polimer dipindahkan ke dalam labu takar 50ml dan ditera menggunakan akuades.
Tiga buah
gelas kimia disiapkan, masing-masing diberi label larutan 0, 1, dan 2. Larutan
0 berisi campuran 20ml asam periodat da 20ml air. Larutan 1 berisi campuran
20ml larutan polimer dan 20ml air, sedangkan pada larutan 1 berisi campuran
20ml asam periodat dan 20ml larutan polimer. Setiap larutan ditentukan laju
alirnya menggunakan viskometer sebanyak tiga kali ulangan, pada setiap
pengukuran masing-masing larutan yang digunakan sebanyak 10ml dan dihitung
nilai viskositasnya
Hasil dan
Pembahasan
Degradasi
terhadap suatu polimer dapat digunakan untuk menentukan komposisi ikatan
kepala-kepala suatu polimer. Degradasi polimer sendiri bisa disebabkan salah
satunya penambahan zat kimia. Polivinil alkohol(PVA) dapat didegradasi dengan
penambahan zat kimia, larutan asam periodat(HIO4). Cara kerja asam periodat
tersebut akan mengoksidasi ikatan karbon-karbon sehingga terjadi pemutusan ikatan
dan membentuk dua molekul. Hal ini menyebabkan berat molekul rata-rata dari
polivinil alkohol menurun(Stevens 2007). degradasi yang terjadi ditandai dengan
terjadinya perubahan yang bersifat kimia pada polimer, selain itu juga terjadi
perubahan sifat fisik dan mekanik pada polimer.
Langkah
pertama yang dilakukan adalah membuat larutan polimer dengan memanaskan polimer
dalam akuades di atas hot plate sambil terus diaduk, perlakuan ini bertujuan
agar polimer cepat larut. Larutan 0 yang digunakan sebagai blanko berisi
campuran asam periodat dan air. Larutan 1 berisi campuran larutan polimer dan
air, diperoleh konsentrasi larutan polimer sebesar 7x10^-3. Larutan 2 yang
berisi larutan polimer dan asam periodat didiamkan selama 15 menit, hal ini
bertujuan agar proses degradasi berlangsung sempurna. Masing-masing larutan
diukur laju alirnya menggunakan viskometer secara triplo, diperoleh rataan
waktu alirnya 24.43;12.21;26.00 detik. Menurut teori, Larutan 0 memiliki waktu
alir yang lebih singkat, karena hanya berisi campuran asam periodat dan
akuades.
Data waktu
yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai viskositas dengan membandingkan
waktu terhadap konsentrasi PVA. Nilai
viskositas untuk larutan 1 dan 2 masing-masing…. Mn atau massa molar rata-rata
untuk larutan 1 dan 2 masing-masing. Larutan 0 tidak memiliki data Mn karena
hanya berisi asam periodat dan air, sedangkan Mn sendiri menunjukkan massa
molar rata-rata polimer. Hasil Mn2 lebih kecil dibandingkan Mn1, hal ini
menunjukkan polimer benar Data Mn dapat digunakan untuk menghitung jumlah
ikatan kepala-kepala, yaitu dengan membandingkan Mn1 terhadap Mn2. Jumlah
ikatan kepala-kepala yang diperoleh dalam percobaan ini sebanyak … . hal ini
menunjukkan ikatan kepala-kepala pada polivinil alkohol sekitar…. Beberapa
kesalahan terjadi pada percobaan ini, diantaranya kesalahan saat penimbangan, dan
viskometer yang digunakan kurang bersih.
Simpulan
Degradasi polimer
polivinil alkohol dapat dilakukan dengan mencampurkan larutan polimer dengan
larutan asam periodat(HIO4). asam periodat mendegradasi polimer dengan memutus
ikatan karbon-karbonnya. Pemutusan ikatan pada polimer membentuk dua molekul sehingga
massa molekul relatifnya berkurang. Ikatan kepala-kepala ditentukan dengan
membandingkan Mn larutan 1 terhadap larutan 2. Jumlah ikatan kepala-kepala
polivinil alkohol yang diperoleh dari percobaan yaitu 24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar