Pendahuluan
Asam laktat (asam
2-hidroksi propanoat)merupakan senyawa organik yang dihasilkan dari proses
fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme tertentu. Asam laktat berbentuk
cairan pekat tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat higroskopis pada suhu
kamar, memiliki massa jenis 1,249 g/cm3 pada temperatur 4oC dan 15oC, memiliki
massa molekul 90,08 g/mol, memiliki titik beku 16,8oC dan titik didih
122oC(Narayan 2003). Poli(asam laktat) atau Poli laktida (PLA) dengan rumus
kimia (CH3CHOHCOOH)n adalah sejenis polimer atau plastik yang bersifat biodegradable,
thermoplastic dan merupakan poliester alifatik yang terbuat dari
bahan-bahan terbarukan seperti pati jagung atau tanaman tebu.
Polimerisasi
asam laktat dapat diproduksi melalui tiga metode, yaitu: Polikondensasi
langsung, Kondensasi dehidrasi, dan Polimerisasi pembukaan cincin . Proses
polimerisasi dengan metode pembukaan cincin dilakukan melalui tiga tahapan
yaitu polikondensasi asam laktat, depolimerisasi,polimerisasi pembukaan cincin
membentuk PLA( Avérous, L., 2008). Jenis suatu reaksi reaksi yang monomernya mengalami
perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Polimerisasi kondensasi terjadi
dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang
berbeda, yang kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O,
NH3, atau HCl. Reaksi polikondensasi yang merupakan proses polimerisasi
asam laktat secara langsung menghasilkan poli asam laktat dengan bobot molekul
yang rendah(Ibrahim et al 2006)
Tujuan Percobaan
Percobaan
bertujuan untuk melakukan sintesis polimerisasi asam laktat
Alat dan Bahan
Peralatan yang
digunakan dalam percobaan ini yaitu, teflon, termometer 200C,gelas ukur 50ml,
hot plate, neraca, pipet tetes, dan gelas pengaduk. Bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan ini yaitu asam laktat dan katalis Sn(Oct)2
Prosedur
Percobaan
Teflon kosong
sebanyak 3 buah diberi label A1, A2, dan A3, dan ditimbang diatas neraca.
Larutan asam laktat sebanyak 15ml dimasukkan ke dalam masing-masing teflon,
kemudian ditimbang kembali. Masing-masing teflon berisi asam laktat dipanaskan
di atas hot plate pada suhu 120oC selama 1 jam didalam ruang asam.
Masing-masing larutan diaduk perlahan, dan pemanasan dilanjutkan selama 30
menit(A1), 60menit(A2), dan 90menit(A3) pada suhu 150oC. PLA yang dihasilkan didinginkan
pada suhu kamar. PLA dimasukkan ke dalam
vial yang telah ditimbang sebelumnya, dan ditimbang kembali untuk menentukan
bobot PLA yang diperoleh.
Pembahasan
Proses polimerisasi asam laktat merupakan jenis polimerisasi
kondensasi,atau pembentukan polimer dari monomer-monomernya secara adisi untuk
membentuk rantai. Setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan
dihasilkannya molekul H2O. polimerisasi asam laktat dilakukan dengan
memanaskan asam laktat pada dua suhu yang berbeda. Langkah pertama yang
dilakukan adalah memanaskan asam laktat di atas hot plate pada suhu 120oC
selama 1 jam. Asam laktat sebelumnya ditambahkan sekitar 10 tetes katalis
Sn(oct)2. Penambahan ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi.
Pemanasan asam laktat dilakukan bertujuan untuk menghilangkan air dalam asam
laktat karena reaksi yang terjadi dapat balik. Selama proses pemanasan
dikerjakan di dalam lemari asam, karena uap yang dihasilkan dari proses
pemanasan mengandung toksik.
Asam
laktat yang telah dipanaskan di aduk perlahan, hal ini bertujuan untuk menambah
kontak antar molekul sehingga proses polimerisasi cepat terjadi. Asam laktat
kembali dipanaskan pada suhu 150oC dengan lama waktu yang berbeda. A1 selama 30
menit, A2 selama 60menit, dan A3 selama 90 menit. Pemanasan kedua ini berfungsi
dalam pembentukan poli asam laktat(PLA). Mekanisme reaksi yang terjadi pada
percobaan ini yaitu..
Poli asam
laktat yang dihasilkan mempunyai warna yang berbeda. Asam asetat A1 yang
cenderung sebentar dipanaskan berwarna kuning lebih muda dibandingkan A2, dan
A3 yang dipanaskan lebih lama berwarna agak kecoklatan. Bobot PLA yang
diperoleh untuk A1, A2, dan A3 berturut-turut 4.36gr, 3.31gr, dan 3.21. bobot
produk yang diperoleh jauh lebih sedikit daripada bobot asam laktat. Hal ini
menunjukkan selama proses terdapat molekul yang dilepaskan. Persen rendemen
dapat dihitung dengan membandingkan bobot PLA dengan bobot asam laktat,
sehingga diperoleh % rendemen beruturut-turut 25.07%, 19.19%, dan 25.85%. beberapa
kesalahan terjadi dalam percobaan ini, seperti suhu yang digunakan tidak
konstan serta kesalahan paralaks saat menimbang baik asam laktat maupun PLA.
Simpulan
Poli asam
laktat(PLA) dapat diperoleh dengan memanaskan asam laktat. Pemanasan dilakukan
dua kali pada suhu 120oC dan 150oC. Fungsi pemanasan pada suhu yang berbeda
untuk menghilangkan air pada asam laktat dan pembentukan PLA. Semakin lama
waktu pemanasan, warna yang diperoleh semakin kuning tua/agak coklat. Pada
percobaan ini rendemen yang paling besar ada pada A3 yaitu 25.85%
Makasih banyak min
BalasHapus