Pendahuluan
Dewasa ini lingkungan perairan
semakin tercemar oleh logam berat yang berasal dari limbah industri maupun
rumah tangga. Logam-logam berat yang berbahaya yang sering mencemari lingkungan
antara lain merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), khromium
(Cr), dan nikel (Ni).
Unsur logam berat ini dapat
terakumulasi dalam tubuh organisme sebagai akibat terjadinya interaksi antara
logam berat dan sel atau jaringan tubuh organisme tersebut. Bila kadar logam
berat yang terlalu rendah di suatu perairan dapat menyebabkan kehidupan organisme
mengalami defisiensi,namun bila unsur logam berat dalam jumlah yang berlebihan
dapat bersifat racun atau toksik.(Supriyanto 2007)
Toksisitas sendiri adalah
kemampuan suatu molekul atau senyawa kimia dalam
menimbulkan kerusakan pada bagian
yang peka di dalam maupun di bagian luar
tubuh makhluk hidup.Yuniar 2009 Pencemaran logam-logam
tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di
dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami detoksifikasi sehingga membahayakan
manusia[1].
Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan
sebagai salah satu indikator tingkat pencemaran yang terjadi di dalam perairan.
Jika di dalam tubuh ikan telah terkandung kadar logam berat yang tinggi dan
melebihi batas normal yang telah ditentukan. Menurut Departemen Kesehatan RI
ambang batas Cd dan Pb berturut-turut adalah 1 dan 2ppm. Supriyanto et al 2007
Tujuan
Percobaan
bertujuan melakukan uji toksisitas dari Timbal(Pb) dan raksa(Hg) terhadap ikan
mas (Cyprinus carpio Linn) pada berbagai konsentrasi
Alat dan
Bahan
Alat :
Wadah
plastik 5L
Aerator
Bahan:
Ikan mas
Larutan
Pb 2, 5, 10 ppm
Larutan
Hg 1,3, 5 ppm
Hasil dan Pengamatan Data
Konsentrasi (ppm)
|
Jumlah Ikan Hidup
|
Jumlah Ikan Mati
|
% Kematian
|
1
|
6
|
0
|
0
|
3
|
5
|
1
|
16.6
|
5
|
0
|
6
|
100
|
Dosis Lethal Pb
Konsentrasi (ppm)
|
Jumlah Ikan Hidup
|
Jumlah Ikan Mati
|
% Kematian
|
2
|
6
|
0
|
0
|
5
|
6
|
0
|
0
|
10
|
4
|
2
|
33.33
|
Dosis Lethal Campuran Pb-Hg
Konsentrasi (ppm)
|
Jumlah Ikan Hidup
|
Jumlah Ikan Mati
|
% Kematian
|
1
|
6
|
0
|
0
|
3
|
2
|
4
|
66.6
|
5
|
0
|
6
|
100
|
Dosis Lethal, LD50:
Hg: y= 25x -36.1
LD50 = 3.4
Hg-Pb: y= 25x -19.4
LD50 = 2.7
Contoh Perhitungan
Persamaan regresi linier pada logam Hg, y=25x -36.1, y=50
50 = 25x -36.1
X = 3.4
Pembahasan
Percobaan uji toksisitas dilakukan menggunakan larutan logam
berat Hg, Pb dan campuran keduanya dengan konsentrasi 1,3, dan 5ppm. Jenis ikan
mas((Cyprinus carpio Linn)
digunakan sebagai indikator tingkat pencemaran dan efeknya terhadap makhluk hidup.
Sebanyak 6 ekor ikan dimasukkan ke dalam masing-masing larutan dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Jenis dan ukuran ikan yang digunakan sama, hal
ini dilakukan untuk mencegah keheterogenan indikator. Aerator dipasang pada
masing-masing wadah agar suplai oksigen ikan tetap terjaga, sehingga mengurangi
kemungkinan kematian ikan akibat ketidak tersediaannya oksigen dalam air.
Persen
kematian ikan paling besar terjadi pada larutan campuran Hg-Pb, disusul larutan
Hg, dan larutan Pb. Waktu yang dibutuhkan ikan bertahan hidup pada larutan Hg
dan campuran sekitar 30 menit, sedangkan pada larutan Pb membutuhkan waktu yang
lama. Dosis lethal untuk larutan Hg dan campuran berturut-turut 3.4 dan 2.7,
dosis lethal merupakan konsentrasi larutan yang dapat mematikan 50% populasi.
Semakin kecil nilai LD50, maka semakin berbahaya dampak logam berat tersebut
terhadap kehidupan makhluk hidup. Dalam percobaan ini larutan campuran Hg-Pb
merupakan logam berat yang mempunyai tingkat toksisitas paling tinggi. Selain
itu, semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin berbahaya dampaknya
terhadap keberlangsungan makhluk hidup.
Simpulan
Uji
toksisitas logam berat terhadap makhluk hidup dapat dilakukan dengan mengamati
tingkat kematian ikan mas dalam larutan logam berat dengan berbagai
konsentrasi. Logam berat yang tingkat toksisitasnya paling tingi dalam
percobaan ini adalah campuran Pb-Hg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar