Chemistry

Chemistry
dangerously nerdy

Minggu, 21 Februari 2016

Kimia Anorganik : Uji Toksisitas



Pendahuluan
Dewasa ini lingkungan perairan semakin tercemar oleh logam berat yang berasal dari limbah industri maupun rumah tangga. Logam-logam berat yang berbahaya yang sering mencemari lingkungan antara lain merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), khromium (Cr), dan nikel (Ni).
Unsur logam berat ini dapat terakumulasi dalam tubuh organisme sebagai akibat terjadinya interaksi antara logam berat dan sel atau jaringan tubuh organisme tersebut. Bila kadar logam berat yang terlalu rendah di suatu perairan dapat menyebabkan kehidupan organisme mengalami defisiensi,namun bila unsur logam berat dalam jumlah yang berlebihan dapat bersifat racun atau toksik.(Supriyanto 2007)
Toksisitas sendiri adalah kemampuan suatu molekul atau senyawa kimia dalam
menimbulkan kerusakan pada bagian yang peka di dalam maupun di bagian luar
tubuh makhluk hidup.Yuniar 2009 Pencemaran logam-logam tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami detoksifikasi sehingga membahayakan manusia[1].
Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat pencemaran yang terjadi di dalam perairan. Jika di dalam tubuh ikan telah terkandung kadar logam berat yang tinggi dan melebihi batas normal yang telah ditentukan. Menurut Departemen Kesehatan RI ambang batas Cd dan Pb berturut-turut adalah 1 dan 2ppm. Supriyanto et al 2007

Tujuan
Percobaan bertujuan melakukan uji toksisitas dari Timbal(Pb) dan raksa(Hg) terhadap ikan mas (Cyprinus carpio Linn) pada berbagai konsentrasi
Alat dan Bahan
Alat :
Wadah plastik 5L
Aerator
Bahan:
Ikan mas
Larutan Pb 2, 5, 10 ppm
Larutan Hg 1,3, 5 ppm

Hasil dan Pengamatan Data
Konsentrasi (ppm)
Jumlah Ikan Hidup
Jumlah Ikan Mati
% Kematian
1
6
0
0
3
5
1
16.6
5
0
6
100

Dosis Lethal Pb
Konsentrasi (ppm)
Jumlah Ikan Hidup
Jumlah Ikan Mati
% Kematian
2
6
0
0
5
6
0
0
10
4
2
33.33

Dosis Lethal Campuran Pb-Hg
Konsentrasi (ppm)
Jumlah Ikan Hidup
Jumlah Ikan Mati
% Kematian
1
6
0
0
3
2
4
66.6
5
0
6
100

Dosis Lethal, LD50:
Hg: y= 25x -36.1
LD50 = 3.4
Hg-Pb: y= 25x -19.4
LD50 = 2.7
Contoh Perhitungan
Persamaan regresi linier pada logam Hg, y=25x -36.1, y=50
50 = 25x -36.1
X  = 3.4

Pembahasan
Percobaan uji toksisitas dilakukan menggunakan larutan logam berat Hg, Pb dan campuran keduanya dengan konsentrasi 1,3, dan 5ppm. Jenis ikan mas((Cyprinus carpio Linn) digunakan sebagai indikator tingkat pencemaran dan efeknya terhadap makhluk hidup. Sebanyak 6 ekor ikan dimasukkan ke dalam masing-masing larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Jenis dan ukuran ikan yang digunakan sama, hal ini dilakukan untuk mencegah keheterogenan indikator. Aerator dipasang pada masing-masing wadah agar suplai oksigen ikan tetap terjaga, sehingga mengurangi kemungkinan kematian ikan akibat ketidak tersediaannya oksigen dalam air.
Persen kematian ikan paling besar terjadi pada larutan campuran Hg-Pb, disusul larutan Hg, dan larutan Pb. Waktu yang dibutuhkan ikan bertahan hidup pada larutan Hg dan campuran sekitar 30 menit, sedangkan pada larutan Pb membutuhkan waktu yang lama. Dosis lethal untuk larutan Hg dan campuran berturut-turut 3.4 dan 2.7, dosis lethal merupakan konsentrasi larutan yang dapat mematikan 50% populasi. Semakin kecil nilai LD50, maka semakin berbahaya dampak logam berat tersebut terhadap kehidupan makhluk hidup. Dalam percobaan ini larutan campuran Hg-Pb merupakan logam berat yang mempunyai tingkat toksisitas paling tinggi. Selain itu, semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin berbahaya dampaknya terhadap keberlangsungan makhluk hidup.

Simpulan
Uji toksisitas logam berat terhadap makhluk hidup dapat dilakukan dengan mengamati tingkat kematian ikan mas dalam larutan logam berat dengan berbagai konsentrasi. Logam berat yang tingkat toksisitasnya paling tingi dalam percobaan ini adalah campuran Pb-Hg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar