Chemistry

Chemistry
dangerously nerdy

Minggu, 21 Februari 2016

Laporan Praktikum Kimia Polimer Viskositas Intrinsik(Pendahuluan-Pembahasan)

Pendahuluan
Polivinil alcohol  (PVA) merupakan suatu polimer sintetik yang larut dalam air, yang diproduksi dari proses polimerisasi dan alholisasi vinil asetat. Polivinil alkohol memiliki bentuk film yang sangat bagus, bersifat emulsifier dan adisif. Sifatnya tahan terhadap minyak, lemak dan pelarut, tidak berbau dan tidak beracun. PVA sangat mudah terdegradasi dan cepat larut. Titik lelehnya 230 oC dan 180-190 oC untuk bisa terhidrolisa sempurna. Struktur PVA adalah -(CH2-CHOH)- (Braun et al 2005) Berat molekul merupakan variabel penting karena berhubungan langsung dengan sifat kimia polimer. Teknik yang lebih umum digunakan untuk penetapan berat molekul polimer salah satunya adalah pengukuran viskositas larutan menggunakan Viskometer Ostwald .
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Viskositas fluida yang semakin besar, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak didalam fluida tersebut. Viskositas dalam zat cair dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekulmolekul yang bergerak .(Eka Suci Ariyati 2010 ).Nilai kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradien kecepatan aliran dari fluida(Thibodeau, & Len. 2004). Viskositas intrinsik penting dalam karakteristik polimer. Nilainya dipengaruhi konsentrasi dan ukuran makromolekul terlarut, pelarut, dan suhu. Nilai viskositas intrinsik dapat dicari dengan menggunakan metode “Least Square”, dari persamaan diperoleh suatu kurva garis lurus, sehingga didapat interseptnya yang dinamakan viskositas intrinsik. Viskositas intrinsik berbanding lurus dengan berat molekul. (Habibah et al 2013) Percobaan ini bertujuan mengukur viskositas intrinsik larutan PVA berair.
Pembahasan
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan didalam fluida. Viskositas suatu fluida yang semakin besar maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda begerak didalam fluida tersebut.  Nilai viskositas dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, ukuran dan berat molekul, pelarut, serta ikatan. Viskositas terbagi tiga jenis yaitu viskositas spesifik (ƞsp ), kinematik, dan intrinsik (ƞ). Viskositas intrinsik dihitung dari perbandingan antara viskositas spesifik dengan konsentrasi larutan (ƞsp/C) yang diekstrapolasi sehingga nilai konsentrasi larutan mendekati nol, atau dari perbandingan viskositas relatif terhadap konsentrasi(ln rel/C). Dengan demikian nilai kelarutan tidak berpengaruh terhadap viskositas intrinsic (Emma, 2012).
Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald dalam menentukan viskositas intrinsik PVA. Metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan  pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana.  Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan larutan yang akan digunakan, yaitu dengan melarutkan PVA dalam akuades. Larutan dipanaskan pada suhu 80C untuk melarutkan PVA dan membuatnya homogen. Percobaan ini menggunakan 4 larutan dengan konsentrasi berbeda, yaitu 4,2,1,0.5 %.
Masing-masing larutan di ulangi lima kali, sedangkan pelarut diukur viskositasnya 3x ulangan. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Kelima hasil tersebut kemudian dirata-ratakan.  Pengukuran dalam viskometer diusahakan agar tidak ada gelembung dalam viskometer. Hal ini bertujuan agar aliran laminar tidak terganggu oleh adanya gelembung yang akan mengakibatkan waktu yang diperoleh tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya.
Menurut teori bahwa semakin tinggi konsentrasi dari larutan kitosan  maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengalir (berbanding lurus) karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
Viskositas larutan dapat dimanfaatkan untuk menentukan berat molekul dari suatu polimer. Polivinilalkohol adalah suatu polimer yang dapat larut dalam air. Semakin tinggi konsentrasi PVA yang dilarutkan dalam air, maka interaksi antara keduanya akan meningkat sehingga akan meningkatkan viskositas larutan.
Kesalahan–kesalahan yang terjadi pada percobaan ini juga dapat mempengaruhi data percobaan. Kesalahan yang terjadi seperti: kesalahan dalam perhitungan waktu alir fluida yang diukur serta kesalahan  yang dilakukan oleh praktikan itu sendiri misalnya kurang telitinya praktikan melakukan praktikum sehingga waktu yang dihitung kurang tepat.

1 komentar: